Join here

Sabtu, 21 Mei 2016

Wiro Sableng #125 : Senandung Kematian

Wiro Sableng #125 : Senandung Kematian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KEMBALI KE TANAH JAWA

"Aku tahu keris pusaka itu ada padamu!" kata Wiro. "Otakmu culas! Mulutmu busuk! Kalau kau menuduh aku memiliki keris itu, silahkan ambil sendiri!" kata Damar Wulung. Tiba-tiba Sutri Kaliangan melompat ke hadapan Damar Wulung. "Atas nama Kerajaan aku harap kau menyerahkan Keris Naga Kopek padaku!" Damar Wulung tertawa bergelak "Ini satu lagi gadis sesat kena tipu daya Pendekar Sableng! Aku menghormati dirimu sebagai Puteri Patih Kerajaan. Jika kau mau berlaku adil, mengapa tidak menangkap Wiro yang jelas-jelas adalah buronan Kerajaan?!" "Aku tidak mau tahu hal dia buronan atau bukan. Serahkan Keris Naga Kopek padaku!" bentak Sutri. "Ha....ha! Rupanya kau termasuk di barisan para gadis cantik yang jatuh cinta pada Pendekar Geblek itu!" "Sreett!" Sutri Kaliangan keluarkan pedangnya dari dalam sarung.



SATU

Puncak Gunung Gede tampak berdiri gagah dan indah, hijau kebiruan di bawah siraman sinar sang surya. Walau sinar itu cukup terik tapi di atas gunung udara tera
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #125 : Senandung Kematian Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Jumat, 13 Mei 2016

Zona Nekat

Zona Nekat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Keberanian dan pertimbangan merupakan dua faktor yang memengaruhi orang dalam bertindak, melakukan suatu pekerjaan, termasuk menulis artikel atau buku. Ada empat zona yang muncul sebagai akibatnya.

Pertama, zona lemas. Dalam zona ini orang kurang berani dan kurang pertimbangan untuk bertindak (menulis). Hasilnya, tidak ada tindakan (tak ada karya tulis).

Kedua, zona kritikus. Dalam zona ini ada begitu banyak hal yang dipertimbangkan, sehingga keberanian bertindak menjadi rendah. Hasilnya, produktivitas rendah karena terlalu banyak “kritikus” dalam otak yang bersangkutan. Keberanian dianiaya oleh pertimbangan. Ini situasi yang sering saya lihat di lingkungan akademis, banyak yang pandai “mengkritisi”, tetap sedikit sekali yang berkarya (meneliti dan menulis).

Ketiga, zona nekat. Dalam zona ini keberanian tinggi, namun pertimbangan kurang. Hasilnya, produktivitas tinggi dengan kemungkinan salah disana-sini. Sejumlah wartawan dalam masa percobaan bermukim di wilayah ini.

Keempat, zona keunggulan atau kearifan. Disini produktivitas tinggi dengan hasil-hasil yang memuaskan. Tidak banyak penulis yang sampai ke wilayah ini.

Nah, dalam konteks apapun, termasuk menulis, idea
... baca selengkapnya di Zona Nekat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 12 Mei 2016

Diantara Mahasiswa dan Dosen

Diantara Mahasiswa dan Dosen Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jam menunjukkan pukul 08.00 WIB. Chintya Aryanto menuju ke ruang kelas perkuliahan dengan langkah gontai. Ketika sampai dalam kelas, Ibu Darmayanti, dosen matakuliah Pengantar Ekonomi Makro menyambut dengan nada sinis, “selamat sore,” diikuti dengan gelak tawa mahasiswa dalam kelas tersebut. Seolah sudah terbiasa dengan perlakuan tersebut, Chintya dengan cuek langsung menuju ke tempat duduk kosong di pojok kanan belakang kelas. Hari ini adalah hari pertama perkuliahan semester genap di Universitas Merah Putih Jakarta. Namun Chintya, salah satu mahasiswi Jurusan Ekonomi-Akuntansi yang kini menjajaki semester kedua perkuliahan sudah datang terlambat selama 60 menit. Pantas saja dosen bersikap ketus padanya. Selama perkuliahan pun, Chintya nampak tidak mempedulikan kicauan Ibu Darmayanti yang menyerukan permasalahan ekonomi makro. Chintya malah asyik menggambar-gambar dengan pensil 2B yang menari-nari di atas kertas A4. Tidak terasa, jam akhirnya berputar sampai pukul 09.00 WIB. “Sekian materi saya hari ini, sampai jumpa di pertemuan berikutnya,” kata Ibu Darmayanti mengakhiri perkuliahannya. “Yes,” seru Chintya dalam hati sambil merapikan mejanya dan sege
... baca selengkapnya di Diantara Mahasiswa dan Dosen Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 08 Mei 2016

Kisah Tragis Oei Hui Lan, Putri Orang Terkaya di Indonesia

Kisah Tragis Oei Hui Lan, Putri Orang Terkaya di Indonesia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

KISAH INI ADALAH KISAH NYATA PUTRI SANG RAJA GULA YANG IA TULIS DALAM BUKUNYA” TAK ADA PESTA YANG TAK BERAKHIR” . CUKUP MENARIK UNTUK DISIMAK DAN SEMOGA MEMBERIKAN ANDA ILHAM DALAM KEHIDUPAN..

OEI TIONG HAM ORANG TERKAYA DI ASIA TENGGARA

Oei Tiong Ham, yang dijuluki Raja Gula dari Semarang pernah jadi orang terkaya di Asia Tenggara. Ia juga berdagang candu. Berlainan dengan Tjong A Fie, ia tidak dikenal sebagai dermawan. Sekitar tiga dasawarsa yang lalu, putrinya Oei Hui Lan, bersama Isabella Taves, menulis memoar yang diterbitkan di Amerika Serikat. Dari buku berjudul No Feast Last Forever itu kita bisa tahu perihal kehidupan mereka, yang bisa membeli apa saja dengan uang mereka yang berlimpah. Namun apakah mereka berbahagia ?

Saya lahir di Semarang, Desember 1889 sebagai Oei Hui Lan, putri Oei Tiong Ham yang pernah dikenal sebagai Raja Gula dan oran terkaya di Asia Tenggara. Ibu saya istri pertamanya. Ibu hanya mempunyai dua orang anak, kedua duanya perempuan. Kakak saya Tjong lan, sepuluh tahun lebih tua dari saya. Ayah masih mempunyai 42 anak dari 18 gundik. Bagi orang Cina, anak gundik pun dianggap sebagai anak sah.

Saya duga, anak ayah lebih banyak daripada itu, tetapi cuma anak laki laki yang kelingkingnya bengkok yang diakui
... baca selengkapnya di Kisah Tragis Oei Hui Lan, Putri Orang Terkaya di Indonesia Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 01 Mei 2016

3 Tahun, 3 Cerita, Kau Tetap Perempuan Istimewa Versiku

3 Tahun, 3 Cerita, Kau Tetap Perempuan Istimewa Versiku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Namaku Iwan, aku adalah seorang anak remaja yang sedang mencari jati diri. Aku baru saja menamatkan sekolah menengah pertamaku dan tak sabar rasanya untuk segera memulai masa SMA di sekolah baru nanti.

Bingo! Betapa bahagianya aku setelah mendapatkan kursi di sebuah SMA Negeri favorit di Kotaku, semakin tidak sabar saja rasanya. Sekolah baru akan dimulai 3 hari berikutnya, aku memanfaatkan waktu luangku untuk prepare keperluanku saat hari pertama sekolah nanti dan sekalian aku berpamitan dengan pacarku yang baru saja naik kelas 3 SMP. Ya, kami berbeda 1 tahun, oleh karena itu aku berpamitan karena kita mungkin tidak akan bertemu setiap hari lagi di sekolah yang sama. Memang tersirat rasa sedih saat mengatakan kalimat perpisahan, meskipun hanya berpisah sekolah. Kita berjanji untuk saling setia dan menjaga hati masing-masing.

“see you di SMA sayang!” kata Lusy sambil berbalik badan bergegas masuk rumah, usai aku mengantarnya pulang hari itu.
Akhirnya hari mulai sekolah tersisa 1 hari lagi. Tak sabar menunggu esok rasanya, merasakan sensasi sekolah baru. sambil asik aku packing untuk peralatan yang harus dibawa esok hari, aku mengirim SMS pada Lusy.
“Sore sayang?” Sapa ku pada Lusy.
... baca selengkapnya di 3 Tahun, 3 Cerita, Kau Tetap Perempuan Istimewa Versiku Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu